Laut Terbelah di Pantai Lariti

Pantai Lariti ini menurut saya nggak sejauh itu. Tapi ternyata untuk warga lokal tuh termasuk jauh karena jarak tempuh nya sekitar 1 jam 15 menit naik motor dan literally lewat gunung, jadi udah lintas kabupaten. Lokasi nya ini di daerah Sape. Dan bisa banget dari sini lanjut ke Labuan Bajo naik kapal laut.

Ini kali ke-2 saya ke Lariti. Setelah tahun lalu belum jodoh untuk ngelihat fenomena laut terbelah nya. Sebenernya lebih ke good timing atau nggak nya. Jadi akhirnya di kali ke-2 saya ke Lariti, akhirnya air laut surut, kan. Jadi bisa ngerasain momen jalan di tengah lautan dari bibir pantai menuju ke Pulau Pualiman di tengah perairan Bima.

Persiapan menuju ke Lariti: sedia air sebelum dehidrasi. Kalau dibilang Bima kota terpanas di Indonesia itu memang benar adanya. Tapi worth banget sih. Soalnya in general, Kabupaten Bima ini penduduk nya nggak sebanyak penduduk di Kota. Jadi masih bisa banget untuk "nafas" disini.

Trivia:

Sebelum sampai Lariti, kami menyempatkan untuk makan siang di tempat makan yang namanya saya lupa; tapi nama yang punya Erni Syafril. Disitu saya pesan Nasi Cumi. yang cumi nya bener bener besar. Disajikan sama 2 tipe sambal: sambal pedas dan sambal Tota Fo’o alias sambal mangga. Gagal move on nya justru disini karena sekali kali nya saya makan cumi bisa seenak itu.

Previous
Previous

3 Things Bali has Taught Me

Next
Next

Thoughts on Getting Older